Surakarta, 30 September 2025 – Pemerintah Kota Surakarta semakin serius dalam mengatasi persoalan pengangguran. Wali Kota Respati Ardi menggandeng Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (IKAPEKSI) untuk membuka jalur pemagangan ke Jepang melalui program SMART IKAPEKSI, yang dinilai lebih transparan dan tepat sasaran.
Komitmen Turunkan Pengangguran
Dalam audiensi bersama Ketua Umum IKAPEKSI, Pranyoto Widodo, dan jajaran DPP serta DPC Solo Raya, Wali Kota Surakarta memaparkan target ambisius: menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) kota dari 4,61 persen menjadi 4,2–4 persen pada 2026. “Kami ingin langkah konkret, salah satunya lewat pemagangan Jepang dengan SMART IKAPEKSI,” ujar Respati.
Skema Sponsorship untuk Akses Lebih Adil
Menariknya, Pemkot Surakarta menyiapkan dukungan pembiayaan kreatif lewat skema sponsorship dari dunia usaha. Ada paket “Konglomerat” senilai Rp 80 juta untuk mendukung 10 calon pemagang, hingga paket “Kapitalis” Rp 8 juta untuk 1 orang. Dengan cara ini, anak muda yang kurang mampu tetap punya kesempatan untuk ikut seleksi pemagangan Jepang.
Respati menegaskan, program ini harus berjalan transparan, terukur, dan sesuai kompetensi peserta. “Kami ingin memastikan anak-anak Solo punya akses adil untuk bekerja di Jepang,” tegasnya.
Peran SMART IKAPEKSI
Ketua Umum IKAPEKSI, Pranyoto Widodo, mengapresiasi langkah inovatif Pemkot Surakarta. Menurutnya, program SMART IKAPEKSI selama ini terbukti berhasil melakukan seleksi terarah, penjurusan sesuai kompetensi, serta pendampingan intensif hingga peserta benar-benar siap berangkat.
“Solo luar biasa, ada skema mirip CSR dari swasta yang ikut membantu. Ini bisa jadi model nasional,” ungkap Pranyoto, yang juga putra daerah Surakarta.
Harapan ke Depan
Dengan kolaborasi ini, Pemkot Surakarta berharap mampu mencetak lebih banyak SDM unggul yang bisa bersaing di kancah global. Program SMART IKAPEKSI bukan hanya mengurangi angka pengangguran, tapi juga mendorong lahirnya generasi muda Solo yang tangguh, disiplin, dan berdaya saing internasional.